Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat (UNU Sumbar), menyelenggarakan ToT Kesatrya Besti, program Dana Padanan yang di danai oleh Kemdikbudristek dibawah platform Kedaireka, Tanggal 30 – 31 Juli 2024 di UNP Hotel Convention Hall. Kegiatan ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dari program Kesatrya Besti yang di usung oleh Tim konsorsium beberapa perguruan tinggi, di ketuai oleh Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat, dan sebagai anggota adalah Universitas Negeri Padang dan Universitas Perintis. Sebagai Ketua program ini adalah Dr. Ir. Zasmeli Suhaemi, MP, dosen Prodi Agrobisnis UNU Sumbar. Program Kesatrya Besti adalah singkatan dari “Keluarga Sehat Masyarakat Berdaya Bebas Stanting:, merupakan bentuk inovasi dari “Program Intervensi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Sumatera Barat”. Inovasi penanggulangan stunting ini berorientasi pada ketahanan pangan yang digagas oleh sekelompok pakar dari perguruan tinggi yang tergabung dalam tim konsorsium tersebut. Para pakar yang terlibat telah memiliki rekam jejak sebagai pendidik, peneliti maupun pengabdi terkait stunting, serta menghasilkan produk rekacipta yang dapat mendukung program Kesatrya Besti , terutama dalam hal inovasi pangan Fungsional, sebagai bahan intervensi Gizi berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam menanggulangi permasalahan stunting di Sumatera Barat.
Stunting merupakan permasalahan gizi yang disebabkan oleh penerapan pola makan yang buruk pada anak balita. Hal tersebut dapat terjadi karena keterbatasan akses hingga kurangnya kesadaran masyarakat akan makanan bergizi. Selama ini pemerintah telah mencanangkan berbagai kebijakan dan program untuk mengatasi permasalahan stunting di Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat menjadi salah satu instansi pemerintah yang menjadi leading sector dalam upaya penanggulangan stunting, bersama-sama dengan instansi terkait yang tergabung sebagai Tim Pendamping Keluarga yaitu Dinas Kesehatan, PKK dan Kader Posyandu di Masyarakat.
Metode Intervensi dan Penyuluhan Gizi Terbukti Mampu Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Balita. Disamping itu, pemberian makanan tambahan berupa pangan fungsional terhadap Balita stunting juga terbukti dapat menurunkan prevalensi Stunting di Sumatera Barat.
Rektor UNU Sumbar Prof. Yunia Wardi, M.Si memberikan pengarahan, bahwa kolaborasi antara Tim Konsosrsium Perguruan Tinggi dengan BKKBN Provinsi, adalah kegiatan yang sangat tepat. Diharapkan melalui kolaborasi ini, BKKBN Bersama instansi terkait dapat lebih menemukan potret yang sebenarnya dari permasalahan Stanting di Indonesia umumnya dan di Sumatera Barat khususnya.
Kegiatan ToT Kesatrya Besti, nantinya akan diteruskan dengan serangkaian kegiatan pendampingan Kader dalam melakukan alih teknologi yang diberikan selama ToT, kepada Masyarakat sasaran. Peserta yang dihadirkan dalam kegiatan To Tini adalah, para kader TPK dari unsur OPD dan PKB serta kader yang terkait dengan penanggulangan masalah Stanting. OPD KB dan PKB serta TPK yang hadir adalah dari seluruh Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Barat, khusus nya Kabupaten Kota yang terpilih sebagai Lokus percontohan di Kabupaten Agam dan Lima Puluh Kota. Para peserta selain diberikan alih teknologi berupa Aplikasi berbasis Web yang di beri nama “Kesatrya Besti”, juga dilengkapi dengan Pelatihan Kit, berupa Modul, brosur dan Sertifikat yang disediakan oleh Panitia dari hasil Kolaborasi dengan BKKBN Provinsi Sumatera Barat.
Acara di akhiri dengan Foto Bersama dengan Rektor, Wakil Rektor, Ketua LPPM dan tim Dana Padanan yang terdiri dari Dr. Yuliana, Mayuasti, M.Pd, Wilda Laila, M.Biomeb dan Sayendra Safaria, M.Kom, beserta segenap Panitia dari unsur UNU Sumbar, (Dosen dan Mahasiswa) dengan BKKBN Provinsi.
Tinggalkan Komentar