Pada hari Sabtu 24 September 2022, Universitas NU Sumbar mengadakan Pelatihan Creativepreneur dan E-commerce bagi mahasiswa pendamping program Matching Fund tahun ini, sebelum di terjunkan ke masyarakat khususnya Kelompok tani Jamur Tiram di Kota Padang.
Matching Fund adalah bentuk kerjasama atau kemitraan antara pihak industri dan perguruan tinggi dengan pemberian skema insentif dana padanan oleh Kemdikbudristek. Tujuan Matching fund ialah membangun ekosistem Kampus Merdeka sebagai upaya menyelesaikan berbagai isu sosial masyarakat, tantangan industri, dan masalah perguruan tinggi. Pada tahun anggaran 2022, salah satu Program matching Fund yang diusulkan Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat berhasil lolos dan mendapatkan pendanaan melalui Kemdikbudristek. Program ini mengangkat Issue Pertanian Dital, dengan mengajak perusahaan PT. Habibi Digital Nusantara yang berpusat di Jawa Barat. Digitalisasi budidaya jamur merupakan kegiatan yang akan diangkat dalam program Matching Fund Universitas NU Sumbar tahun ini. Kegiatan ini diharapkan akan menjadikan peningkatan yang luar biasa bagi kelompok tani yang ada di Kota Padang dan juga masyarakat petani umumnya, karena bisa menjaga stabilitas produksinya dengan pengaturan temperature dan kelembaban yang sesuai untuk pertumbuhan Jamur secara optimal dengan teknologi Internet of Thing (IoT).
Program Matching Fund (MF) ini diberi judul “Digitalisasi Budidaya Jamur Tiram Dengan Teknologi Internet of Things Guna Stabilisasi Produk Serta Komersialisasi olahan Pangan Fungsional berbasis Jamur Tiram di Kota Padang “ Merupakan penerapan Teknologi tepat guna berbasis Smart Farming dan Precision Farming yang diketuai oleh Dr. Ir. Zasmeli Suhaemi, MP dengan melibatkan 6 orang Dosen dan 16 orang dan Mahasiswa dari Program Studi Agribisnis, Teknik Informatika, Sistem Informasi dan Ekonomi Islam serta Teknik Lingkungan. Sedangkan dari Pihak PT. Habibi Digital Nusantara (Habibi Garden) diketuai oleh Irsan Rajamin. Program ini menjadi ekosistem kolaborasi akademisi dan industri sebagaimana amanat kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 6 orang dosen yang terlibat dari bserbagai Prodi yang ada, yaitu Melladia, M.Kom., Dian Eka Putra, M.Kom., Fadli Setiawan, MM., Leila Muhelni, M.Si., Indah Febri Annisa, M.Si., dan Dertha Mukhtar, M.Pd.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat Prof. Yunia Wardi mengarahkan agar kegiatan ini menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja kampus. Karena aktifitas mahasiswa dan dosen di luar kampus merupakan indeks kinerja utama Perguruan Tinggi yang ditetapkan oleh Kemdikbudristek, dari delapan indeks kinerja utama yang ada.
Tinggalkan Komentar