Sumber: Laporan Caving Gua Baba Mapala UNUSB 2024
Sumber: Laporan Caving Gua Baba Mapala UNUSB 2024
Sumber: Laporan Caving Gua Baba Mapala UNUSB 2024
Anggota Mapala Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat (UNUSB) melakukan Caving pada tanggal 8 Juni 2024. Caving atau susur gua adalah kegiatan penjelajahan gua yang dilakukan untuk mengeksplorasi dunia bawah tanah. Kegiatan ini merupakan salah satu Divisi Mapala UNUSB. Anggota Mapala yang mengikuti kegiatan ini antara lain Ketua Divisi Caving yaitu Ridia Wahyu, Windi Andriani sebagai konsumsi, Muhammad Fikri sebagai Dokumentasi, Pegi Asep Fitra sebagai Bendahara, dan Rifqi Alfarestu sebagai Transportasi.
Penelusuran Gua dilakukan di Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat merupakan gua yang mempunyai daya tarik bagi para pecinta penelusuran gua (Caving). Gua Baba memiliki kedalaman 40 meter, meskipun gua ini tidak tergolong gua yang sangat dalam tetapi gua ini menawarkan tantangan bagi para penjelajah karena sruktur gua yang sempit dan medan gua yang sangat menantang. Penelusuran gua ini terlaksana didukung penuh oleh perguruan tinggi, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat.
Tujuan utama penelusuran Gua Baba adalah untuk mengeksplorasi potensi gua sebagai sumber penelitian geologi. Gua ini memiliki formasi batuan yang unik, yang dapat memberikan wawasan lebih mendalam mengenai proses pembentukan batuan karst serta perubahan geologi yang dapat terjadi seiring waktu. Selain itu, gua ini juga menjadi tempat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang dapat bertahan hidup di lingkungan gelap dan lembap. Dengan menjelajahi gua ini ,para penelusuran dapat memahami bagaimana spesies-spesies tersebut beradaptasi dengan kondisi ekstrem dan berperan dalam keseimbangan gua. Kegiatan ini juga memiliki potensi untuk memberikan informasi baru yang berguna bagi upaya konservasi dan pelestarian alam bawah tanah.
Dari penelusuran Gua Baba di Indarung, Anggota MAPALA UNUSB belajar untuk meningkatkan ketahanan fisik dan mental di medan yang menantang. Anggota Mapala diajarkan untuk menjaga kebersihan gua dan menghormati formasi alami serta artefak budaya yang ada di dalamnya. Selain itu, anggota Mapala belajar pentingnya kerjasama tim yang erat. kejelian dalam memetakan rute, dan kesadaran terhadap dampak tindakan terhadap lingkungan gua.
Batuan yang tumbuh dalam diam, Menjadi saksi bisu perjalanan zaman.
Gua, tempat rahasia alam bersemayam, Menyimpan keajaiban yang hanya bisa dirasakan dengan ketenangan. “Windi Andriani”
#Mapala Universitas Nahdlatul Ulama Sumbar
Tinggalkan Komentar